Wednesday, November 12, 2008

Mahalnya arti seorang karyawan

Selepas lebaran ini, aku dibuat kelimpungan karena secara tiba-tiba salah satu karyawanku memutuskan untuk tidak kembali bekerja lagi. Dan yang membuat aku tambah pusing adalah karena karyawanku yang satu lagi juga memutuskan untuk tidak kembali juga. Hal ini karena mereka berdua adalah tetangga di kampungnya di Magelang. Wuih….puyeng benar saat itu.
Sebelum lebaran aku udah memasang pengumuman kepada pelangganku bahwa Green Laundry hanya tutup selama dua minggu. Akan buka kembali pada tanggal 13 Oktober 2008. Tetapi apa mau dikata sampai dengan tanggal itu, Green Laundry terpaksa masih tutup. Banyak sekali pelanggan yang kecewa karena ketika sampai di depan rumah, keadaannya masih tertutup rapat. Banyak pula yang telepon ke rumah untuk menanyakan kapan mulai buka kembali. Hiks…sedih banget aku melihat loyalitas para pelangganku.
Melihat kondisi ini aku tak tinggal diam, aku meminta bantuan orang tua dan kerabatku untuk mencari karyawan lagi dari Magelang. Pengennya sih dapat dua orang langsung. Tapi apa mau dikata, dengan usaha yang keras, aku hanya mendapatkan satu karyawan aja. Dengan nekad aku memaksakan diri untuk segera membuka kembali usaha Laundry-ku ini. Tepat tanggal 24 Oktober 2008, akhirnya Green Laundry buka kembali. Sambil berjalannya waktu, aku tetap mengusahakan kembali agar aku bisa mendapatkan satu karyawan lagi.
Di hari pertama buka, tak disangka hari itu, banyak pelanggan yang langsung mencucikan pakaiannya. Dalam hati sambil tersenyum aku berkata,”Wah…pelanggan lagi dendam nih, mereka rela menyimpan pakaiannnya yang kotor dalam waktu yang cukup lama, hanya untuk menunggu Green Laundy buka kembali”. Alhamdulillah pemasukan di hari pertama itu bisa mencapai +-250 ribu rupiah. Jumlah yang cukup lumayan setelah tutup sekian lama.
Selang beberapa hari, aku berhasil mendapatkan satu karyawan lagi lewat seorang temanku. Alhamdulillah, karyawan ini asli Malang, jadi saban hari ia bisa datang pagi dan pulang sore. Dan yang lebih bikin aku berbangga hati adalah karena kinerja kedua karyawanku yang baru ini sangat bagus. TOP Banget Kerjanya.
Dalam kasus ini, aku jadi berpikir bagaimana cara mengelola karyawan dengan cara terbaik. Aku mencoba lagi mengevaluasi diri dengan segala kekuranganku. Selama ini aku memang tak pernah memarahi karyawan. Berbuat semena-mena

Sunday, November 9, 2008

3 hal krusial

Hari ini, aku mencoba untuk memulai lagi mencintai blog-ku yang udah lama sekali tak pernah di-update. Banyak hal yang ingin sekali aku tuangkan dalam blog-ku ini, tapi karena penyakit malasku sering kambuh, akhirnya sedikitpun tak pernah menyentuh atau membuka blog tercinta ini. Kulihat kembali posting terakhirku, dan kulihat bulan April adalah saat terakhir aku menuangkan curahan hati di blog-ku ini.
Kumulai saja ceritanya, akhir-akhir ini aku sangat dipusingkan dengan beberapa hal yang menuntutku untuk berpikir ektra keras. Pertama adalah masalah bisnisku yaitu PRIMAGAMA, kedua adalah keinginan hati yang ingin segera menyelesaikan studi sarjanaku dan terakhir adalah munculnya niat untuk segera mengakhiri masa lajangku.

Bisnis…
Yup, inilah yang paling membuat aku pusing tujuh keliling. Aku harus terjun langsung menangani operasional PRIMAGAMA Sawojajar dan PRIMAGAMA Semeru. Pada dasarnya, bisnis ini masih cukup menjanjikan. Akan tetapi karena kesalahan pengelola sebelumnya menjadikan bisnis ini terancam kolap. Aku mulai membenahi sedikit demi sedikit manajemen pengelolaan uangnya dan membenahi kinerja para karyawannya. Mau tak mau aku juga harus menyuntikkan dana segar untuk menunjang kelangsungan usaha ini. Tidak tanggung-tanggung aku mengalokasikan dana kurang lebih 38 juta dan pinjaman KPR sebesar 130 juta untuk membeli asset berupa rumah. Nilai yang menurutku cukup besar dan sempat membuatku pusing tujuh keliling. Finally, dengan segala daya, upaya dan beberapa bantuan dari kawan-kawan investor (dan tak lupa karena anugerah dari Allah swt), aku dengan perlahan sanggup menata kembali bisnis ini walau dengan nafas terengah-engah. (heheheheh…kayak lomba lari aja).
Menghadapi tahun depan (2009), aku masih menunggu PR yang cukup pelik juga. Hal ini karena aku mesti menyiapkan dana segar untuk perpanjangan licenci PRIMAGAMA Semeru dan perpanjangan kontrak rumahnya. Untuk yang satu ini, sampai dengan saat ini, aku masih mencari-cari cara yang tepat untuk menyelesaikannya. Semoga tahun depan membawa keberuntungan untukku.

Study
Hehehhehe…Kalo bicara studi sarjanaku ini, kayaknya aku harus segera menata niat untuk menyelesaikannya. Aku mengambil studi Teknik Informatika, saat ini adalah tahun kelima aku menempuh studi ini, atau lebih tepatnya semester 9. Semoga di semester depan aku segera bisa menyelesaikan skripsiku dan segera menyusul kawan-kawan seangkatanku yang lebih lulus duluan. Memang sih, semakin lama kuliah bawaannya semakin malas aja. Apalagi semester ini aku fokus mengulang mata kuliah yang belum lulus. Tunggu aja ya…semoga tahun depan dapat segera memakai baju toga agar kedua orang tuaku lega dibuatnya. Go…Go…Go. Semangat…Semangat…Semangat

Menikah
Menikah adalah satu cita-citaku yang ingin segera aku capai dari dahulu sejak awal bekerja. Cuman mungkin karena niat ini tidak didukung usaha yang keras, maka ujung-ujungnya aku malah didahului oleh rekan-rekan seangkatanku yang lain. Ngga papa sih…aku masih berbaik sangka sama Allah swt, kali aja Allah memang belum memberi kesempatan itu. Akupun tak pernah berhenti berusaha untuk mendapatkan wanita idaman itu. Satu hal kenapa aku ingin segera menikah, aku cumin ingin punya teman berbagi untuk study maupun bisnis yang kujalani. Aku butuh partner sejati untuk saling berbagi dan memberi solusi menghadapi persoalan hidup ini. Tak lupa aku ingin menjemput rezeki yang dijanjikan Allah swt bagi orang-orang yang menikah. Mimpi yang sangat indah, walau sampai sekarang belum terpenuhi.
Btw, karena ketiga hal itulah aku dibuat bingung, aku dibuat bingung untuk membuat prioritas yang harus didahulukan. Pengennya sih ketiga-tiga berjalan lancar dan sukses. Hehehhehehe…

Kita tunggu aja kenyataan di lapangan….