Sunday, January 11, 2009

Setahun Green Laundry

Alhamdulillah...Green Laundry sudah berjalan setahun, alhamdulillah Green Laundry masih bisa bertahan di tengah-tengah persaingan usaha laundry sejenis, dan Alhamdulillah Green Laundry masih bisa mempertahankan kualitas dan pelayanannya di tengah-tengah kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu.

Tak terasa bisnis ini berjalan dengan indah, dari bulan ke bulan omzetnya selalu naik dan marketnya pun semakin luas. Pelanggan pun selalu datang silih berganti, saat pelanggan lama sudah jarang terlihat banyak bermunculan pelanggan-pelanggan baru. Mulai anak SMA, anak kuliahan sampai karyawan bahkan rumah tangga.

Banyak hal sudah dilewati dalam setahun perjalanan ini, mulai kendala bahan baku (sabun, softener, pewangi dan pilicin), kendala karyawan, dan kendala teknis lainnya. Tapi seiring bertambahnya pengetahuan dan pengalaman, semua bisa dihandle.

Alhamdulillah, usaha yang hanya dimulai dengan satu mesin cuci ini sudah bisa menambah jumlah assetnya. Teringat dahulu saat memulainya, pelanggan pertama datang setelah 3 hari buka. Otomotis 3 hari pertama kita belum mendapatkan apa-apa. Satu persatu kendala bermunculan, pakaian luntur, pakaian kena lunturan, listrik mati, PDAM mati, cuaca mendung dan banyak hal lainnya yang membuat aktivitas laundry tidak bisa berjalan dengan optimal. Perlu diketahui saja, dalam menjalankan bisnis laundry ini, sampai sekarang aku belum mampu menyediakan mesin pengering (listrik tidak kuat) sehingga hanya mengandalkan panas matahari. Heheheheheh....walau begitu 1 tahun ini tetap lancar lho....

Tahun 2009 ini, ingin rasanya menggunakan faktor kali untuk mengembangkan bisnis ini, yaitu dengan membuka 1 cabang lagi di tempat lain walau di tahun 2009 ini masih punya tanggungan bisnis lain yang butuh "cairan dana juga". Walau begitu harapan itu tetap saja ada, semoga kesempatan itu datang kepadaku.

*) berharap jadi Juragan Laundry. Hehehehe..........

Birokrasi

Minggu kemarin, aku mencoba untuk mengurus SITU (Surat Ijin Tempat Usaha) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) di kantor Dinas Perijinan Kota Malang. Seperti biasa, hari itu aku hanya mengambil formulirnya saja.

Sampai di rumah, aku coba pahami lagi syarat-syarat yang harus aku siapkan untuk melengkapi berkas perijinan itu. Sebenarnya sudah sejak lama ingin mengurus perijinan ini, tapi apa ada aku mesti menunggu sertifikat yang belum jadi di BPN Malang. Karena proses menunggu ini, aku sampai kena tegur dari Satpol PP karena merenovasi rumah (buat usaha) tanpa IMB. Dan akhirnya aku sampai diberi label "tersangka" dan didakwa tindak pidana ringan oleh Dinas Satpol PP. Pengalaman yang seru bagiku menghadapi birokrasi di pemerintahan.

Kupelajari satu persatu syarat yang mesti aku persiapkan, mulai KTP, sertifikat rumah, ijin tetangga, desain bangunan, dan ijin AP (Analisis Planning). Syarat yang cukup bikin ribet diriku, sampai-sampai terlintas dalam pikiranku, "Wuih, mau mbuat bisnis aja ribet. Memakan banyak waktuku saja". Untuk mempermudah proses itu, aku mendelegasikan ke pegawaiku, yang jelas aku sudah menyiapkan semua persyaratannya.

Kita lihat saja esok hari, butuh berapa minggu untuk mengurus perijinan itu. Moga aja ngga akan ditemui pungutan-pungutan liar oleh para pembuat keputusan. I hope....