Sunday, April 6, 2008

Evaluasi mimpi-mimpi

Setelah menuai ke-belum-berhasilan dari usaha buah segar dan siomay, aku mulai menata ulang semangat dan kepercayaan-diriku yang mulai sedikit redup. Memang hal itu, tidak sampai membuat aku terpukul, tetapi secara tidak langsung tetap mempengaruhi motivasiku dalam berbisnis.
Aku mulai melihat lagi mimpi-mimpiku yang pernah kutulis, dan aku mulai membandingkannya dengan hasil yang sudah kucapai. Miracle...ternyata target 200 juta yang pernah kutulis sudah tercapai dalam kurun waktu 2 tahun. Aku dibuatnya geleng-geleng kepala, karena aku tidak pernah menyadarinya dan aku merasa belum sepenuhnya fokus dengan usaha yang kurintis. Otomatis karena target sudah tercapai, mau ga mau aku harus merevisi ulang target yang pernah kucapai. Dengan percaya diri aku coba memimpikan aset bernilai milyaran, bukan jutaan lagi. Aku ngga perlu malu dengan target yang kutulis, karena toh hanya aku saja yang tahu. Berhasil atau tidaknya hanya aku yang tahu. Hehehehe. The show must go on.
Selanjutnya aku mencoba peruntunganku dengan berdagang pakaian menjelang lebaran. Aku mulai hunting pakaian lewat internet. Dan akupun tetap memberdayakan tante-tanteku di kampung untuk menjualnya secara door-to-door. Setelah melewati lebaran, aku mulai mengevaluasi hasil yang kudapat, ternyata hasilnya aku tetap balik modal tetapi keuntungan hanya berupa pakaian yang belum terjual. Hehehehe...ternyata bisnis kalau tidak ditangani sendiri, hasilnya pun kurang memuaskan.

3 comments:

Catatan harian said...

wah mimpi-mimpinya mantab sekaleee...

Keke Purnama said...

keren.... :)

ina ndutz said...

kereeeen,,,
hidup adalah perjuangan dan kita harus berjuang untuk hidup,,

2 thumbs up 4 u..

^__^